MENDAPATKAN PAHALA PUASA ORANG LAIN
Berita Populer
Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan, dalam bulan tersebut seluruh kaum muslimin berlomba lomba untuk menggapai pahala dan Ampunan dari Allah Ta'ala.
Dalam bulan tersebut kaum muslimin dianjurkan untuk menjadi insan yang Dermawan.
Nabi kita Muhammad shalallahu alayhi wasallam adalah orang yang paling dermawan, bertambah kedermawanannya ketika masuk bulan Ramadhan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.”
HR. Bukhari (6)
Sifat dermawan merupakan sifat yang diajarkan oleh beliau shalallahu alayhi wa sallam
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.”
HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, (1744)
Dalam hadits lainnya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam bersabda :
“Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang meminta.”
HR. Bukhari (1429) Muslim (1033)
Memberi makan ataupun minum untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan adalah bentuk kedermawanan seorang hamba yang mengantarkan nya kepada pahala yang agung
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”
HR. At Tirmidzi (807),
ia berkata: “Hasan shahih”
Al Munawi rahimahullah menjelaskan bahwa memberi makan buka puasa di sini boleh jadi dengan makan malam, atau dengan kurma. Jika tidak bisa dengan itu, maka bisa pula dengan seteguk air.
-Faidul Qodhir, (6/243).
Jangan lewatkan kesempatan Emas ini dengan membagikan Hidangan Buka puasa kepada orang orang yang berpuasa sesuai dengan kemempuan kita
Allah Ta'ala berfirman :
"Allah tidak membebani seorang hamba, kecuali sesuai dengan kemampuannya".
-Albaqoroh : 286-
Wabillahi Taufiiq
Akhukum
Muhammad Mulkan,Lc