Sejarah berdirinya ABI (Asosiasi Bekam Indonesia)-PBI (Perkumpulan Bekam Indonesia).
BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI DAN MENGHORMATI PARA AKTOR SEJARAH PERUBAHAN DAN MENJADIKANNYA SEBAGAI HUJJAH UNTUK BERAMAL KEBAIKAN.
“Pelaku sejarah”, Ibaratnya adalah orang tua yang mulia, bijak, berpengalaman dan memiliki ingatan kuat yang tidak pernah gentar kecuali terhadap ‘pemiliknya’ Allah ﷻ, Yang Maha Tinggi dan Maha Perkasa.
Pelaku Sejarah, selalu mengungkapkan fakta kebenaran dan tidak takut menghadapi celaan apa pun meski banyak pihak yang berupaya memanipulasi atau mengaburkannya dengan berbagai macam cara. Sejarah tidak akan pernah takluk kepada mereka yang berupaya menghilangkan jejaknya, tidak akan pernah bergeming dari posisinya, dan tidak akan pernah berdusta, sebab ia pasti akan mengungkapkan segala kebenaran dari pihak mana pun yang berupaya mendustainya.
Esensi sejarah adalah perubahan, dan tugas hidup manusia di bumi adalah “menciptakan perubahan sejarah” “Dunia tidak akan pernah berubah kecuali dengan sejarah. Baik sejarah kebaikan maupun sejarah kelam. Karena sejarah memberikan mau’idzah (pelajaran) yang membuat manusia sadar akan perannya sebagai aktor sejarah. Merubah Baik atau merubah jadi buruk.
Maka Jadilah kita sebagai Aktor sejarah perubahan Kebaikan.
ASOSIASI/PERKUMPULAN BEKAM INDONESIA (ABI/PBI) didirikan dan diproklamirkan pada tanggal 10 Nopember 2007 dan di kuatkan dengan Akte Notaris Ummu Imamah, SH. No.2.Tanggal 20 Juni 2008 yang digagas oleh keluarga H. A. Fatahillah, SE., MBA yang cinta dengan pengobatan sunnah Nabi Muhammad ﷺ yang didirikan sebagai wadah komunikasi dan pembinaan dalam upaya peningkatan profesionalitas dalam pelayanan yang didasari dengan Ilmu pengetahuan. Juga memberikan perlindungan hukum kepada anggotanya.
Berawal tahun 2005, saat H. Ahmad Fatahillah, ustadz. Fatah panggilan sehari-harinya, beliau sering tampil di Televisi baik swasta maupun pemerintah bersama dengan sahabat seperjuangan dan sang murobbi penyejuk hati, (Alm) KH. M. Arifin Ilham untuk syiar Dakwah Thibbun Nabawi yang difokuskan dengan terapi Bekam sebagai pengobatan utama yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ, :” Sebaik-baik obat yang kamu gunakan untuk berobat adalah berbekam atau berbekam adalah obat yang paling baik bagimu.” (HR.
Muslim). Begitu juga banyaknya media social (TPI, TVRI, SCTV, Indosiar, Metro TV, ANTV dan TV-ONE), Radio (Radio Music City dan Radio Arrasyidiyah), Majalah ( Gatra, Ummi, Ghoib, Sabili, Hidayatullah, Hidayah dan Al-kisah) dan Tabloid (Tabloid Jum’at, Tabloid Bekam, Tabloid Bintang Televisi) untuk mengekspos tentang kegiatan ustadz Fatahillah dalam mensyiarkan pengobatan Nabi Muhammad ﷺ yaitu terapi Bekam dan Ruqyah, maka Rumah Sehat Herba Center (RSHC) sebagai tempat terapi pengobatan tradisional kami, banyak di datangi dan dikunjungi klien yang ingin diterapi bekam, pijat urut, reposisi tulang belakang dan patah tulang baik dari kalangan Ulama, Tokoh, Pejabat, selebritis dan Masyarakat umum.
Selanjutnya atas dukungan kalangan Ulama, tokoh masyarakat dan keluarga, maka saya menulis buku KEAMPUHAN BEKAM yang diterbitkan oleh Qultum Media dan selanjutnya melakukan Talk show ke berbagai daerah pada momen Islamic Book Fair dan alhamdulillah buku itu menjadi Best Seller dan diminati para pengamal Thibbun Nabawi.
Banyaknya klien yang datang di tempat praktek pengobatan kami, maka terpikir oleh kami untuk mengurus ijin praktek dari dinas kesehatan setempat agar tempat praktek kami mendapatkan ijin dan terdaftar sebagai tenaga Kesehatan tradisional dari dinas kesehatan, namun dalam pengurusan ijin tersebut kami mendapatkan informasi bahwa terapi yang dilakukannya adalah Bekam, maka petugas suku dinas menyarankan untuk meminta surat rekomendasi dari organisasi profesi /asosiasi/perkumpulan terapi bekam untuk mendapatkan STPT (surat terdaftar pengobat tradisional).
Oleh karena belum adanya atau terbentuknya organisasi profesi bekam, maka kami menginisiasi untuk mendirikan organisasi profesi bekam tersebut. Dengan pengalaman dari istri saya ASTUTI S.Pt yang saat itu bekerja diperusahaan importir alat-alat Kesehatan, yang selalu berinteraksi dengan Kementerian Kesehatan dalam mengurus surat ijin edar alat-alat Kesehatan, maka kami mendapatkan arahan untuk berkonsultasi pada divisi Yankestrad (Pelayanan Kesehatan Tradisional) untuk pendirian organisasi profesi dalam bidang terapi bekam, dan seringlah kami berkonsultasi ke kementrian Kesehatan untuk mendapatkan arahan yang lebih mendalam dalam pendirian Asosiasi Bekam.
Proses yang tidak mudah dalam mendirikan sebuah organisasi baru ini, maka dengan ketekunan dan kesabaran sebagai bagian dari upaya dalam menghidupkan sunnah Nabi Muhammad ﷺ di dunia pengobatan yang diakui oleh kementerian Kesehatan, maka kami (saya dan Istri) semangat berjuang untuk mendapatkan pengakuan pengobatan Bekam dari Kementerian Kesehatan. Oleh karena pengobatan Bekam merupakan pengobatan yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ sebagai salah satu bagian dari sunnah yang perlu dihidupkan dikalangan ummat Muhammad ﷺ khususnya dan Masyarakat pada umumnya, maka kami perlu banyak berkonsultasi kebeberapa ulama untuk mendapatkan nasehat dan arahan agar pengobatan ini sesuai dengan syariat, diatara ulama yang sering kami minta nasehatnya adalah (Alm) KH. Muhammad Arifin Ilham, (Alm) KH. Ruslan Effendi dan Ustadz. MZ. Fadzlan Rabbany Garamatan walaupun saat itu beliau sedang berdakwah di pedalaman PAPUA, dan tak lupa pula orang tua tercinta kami (Alm) Bapak KH. Siradjuddin Indris Jusuf.
Keberhasilan dalam mencapai keinginan tidaklah datang secara instan, melainkan melalui proses perjuangan yang panjang dan melelahkan serta tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Perjalanan Panjang dalam mendirikan Organisasi Profesi Bekam harus dilalui dan didapatlah titik temunya karena seringnya melakukan terapi Bekam, maka difokuskanlah untuk mendirikan organisasi profesi bekam dengan nama ABI (Asosiasi Bekam Indonesia) dan diproklamirkanlah atau dicanangkanlah pada tanggal 10 Nopember 2007 berdirinya ABI sebagai Upaya anak bangsa untuk menjadi pejuang bergeraknya Thibbun Nabawi di Indonesia.
Berdirinya Asosiasi Bekam Indonesia (ABI) adalah suatu keharusan yang harus didukung oleh setiap warga Indonesia apapun status sosialnya yang telah didirikan pada tanggal 10 Nopember 2007 dengan proses perjuangan yang cukup melelahkan dan kesabaran yang tinggi, maka pada tanggal 20 Juni 2008 ABI telah dikukuhkan dengan Akte Notaris Ummu Imamah, SH. No.2. Berbagai upaya telah dilakukan agar peran ABI dapat di rasakan oleh masyarakat, maka untuk pertama kali Asosiasi Bekam Indonesia (ABI) mengadakan Rakernas ke- 1 di Hotel Bumi Wiyata Depok pada Tanggal 24-25 Sya’ban 1429 H / 2627 Agustus 2008 M yang Alhamdulillah di hadiri lebih dari 250 perserta dari berbagai utusan daerah, maka tidaklah heran Asosiasi Bekam ini yang baru berjalan 1 tahun sudah ada di 26 Provinsi.
Peran ABI semakin dirasakan keberadaannya oleh Kalangan Masyarakat Indonesia, saat pertama Kali melakukan INDONESIA BERBEKAM pada tahun 2010 di MILAD ABI-PBI ke 2 yang disiarkan secara Live di MNC-TV (TPI) bersama (Alm) KH. Muhammad Arifin Ilham sebagai pimpinan Majelis Zikir Az-Zikra dengan melakukan bekam masal gratis diseluruh Indonesia yang dilakukan oleh para pengda dan pengcab baik di masjid/musholla dan griya-griya/rumah sehatnya. Gerakan INDONESIA BERBEKAM ini menjadi kegiatan rutin disetiap MILAD ABI/PBI dengan menghadirkan para Tokoh dan ulama seperti :
1. (Alm) KH. Muhammad Arifin Ilham.
2. (Alm) KH. Ruslan Effendi,
3. (Alm) K.H. Muhammad Thohir Rohili
4. Prof. Buya. KH.Yahya Zainul Maarif, Lc., M.A., Ph.D.
5. Ustadz. MZ. Fadzlan Rabbany Garamatan, SE,SAB,MM,M.Si.ME.
6. Ustadz. DR. H.M. Subki Al-Bughury, M.Ag.,
7. Ustadz. KH. Abah Roudh Bahar.,
8. Ustadz. KH. Abi Makki, Lc.,MA.,
9. Ustadz. Prof. Dr. KH. Moh. Ali Aziz, M.Ag.,
10. Ustadz. KH. Muhammad Abdul Syukur, MA.,
11. Ustadz. Dr. Amir Faishol Fath, MA.
12. Ustadz. Dr. Sunandar Ibnu Nur., MA.,
13. Ustadz. Dr. Hasani Ahmad, MA.,
14. Ustadz. Dr. KH. Narlis Nazar, MA.,
15. Ustadz. Ahmad Junaidi, Lc.,MA.,
16. Ustadz. KH. Abdullah Gymnastiar.,
17. Ustadz. Dr. H. Ahmad Wijayanto, M.A.,
18. Ustadz Ir. Andri Kurniawan,M.Ag.,
19. Ustadz. Budi Ashari, Lc
20. Dr. Wahyudi Widada, S.Kp., M.Ked.,
21. DR. dr. Agus Rahmadi, M.Biomed, M.A Ph.D.,
22. dr. Zaidul Akbar.,
Menyatukan dan menghidupkan Bekam sunnah menjadi tujuan utama dari ABI (asosiasi Bekam Indonesia), untuk merangkul dalam dakwah Thibbun Nabawi apapun metodenya, maka pada tahun 2010 diadakanlah Jambore Bekam Bekam di Ranggunan Pasar Minggu Jakarta selatan.
Perjalanan panjang dari Asosiasi Bekam Indonesia (ABI) yang oleh karena ada kebijakan pemerintah maka perlu dilakukan perubahan nama menjadi Perkumpulan Bekam Indoensia (PBI) dengan Akta No. 03 tanggal 01 Juni 2015 dan selanjutnya dikuatkan atas legalitias terbarunya dengan Akta Notaris : Nomor 2 Tanggal 11. 07. 2025 dan SK Kemenkumham : AHU0001220.AH.01.08.TAHUN 2025.
Semoga dengan proses perjuangan yang Panjang dan terus berbenah diri dalam Upaya peningkatan mutu dan profesionalitas dalam melayani Masyarakat Indonesia sehat. Tentunya menjadi tantangan dan harus menjadi prioritas utama agar Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI) menjadi tenaga penyehat Kesehatan tradional empiris yang professional dan diminati oleh Masyarakat Indonesia menuju Indonesia sehat, Indonesia kuat, Indonesia emas.